Home

Senin, 09 September 2024

BUDAYA KERIS JAWA PONOROGO

 



Orang-orang Ponorogo (yang sebenarnya) bila membawa keris pasti akan diletakan di bagian depan/menyamping, tidak dibelakang seperti yang dilakukan oleh keraton-keraton Jawa.

Bila di Ponorogo ditemukan orang membawa keris di belakang badan, sudah pasti itu pengaruh dari keraton Jawa modern. Karena Ponorogo sendiri sebenarnya pernah menjadi pengaruh yang kuat terkait style membawa keris diletakan didepan badan, pada keraton Jawa.

Di kesultanan Mataram Islam

Amangkurat II telah mendapatkan bantuan dari Ponorogo untuk menghalau pemberontakan Trunojoyo yang dibantu Makassar kepada keraton, bila dilihat saat ini pihak keraton mengenakan keris dibagian belakang, berbeda dengan yang terdahulu.

Pada lukisan Amangkurat II dan Amangkurat III mengenakan keris pada bagian depan/menyamping, tidak diletakkan pada bagian belakang hingga estafet pada pangeran Diponegoro yang pernah belajar di Pondok Tegalsari Ponorogo.

Apakah penyeragaman keris di belakang badan adalah produk dari Hindia Belanda setelah perang Jawa yang dilakukan oleh pangeran Diponegoro? Yang pasti telah diketahui bahwa seluruh punggawa keraton Jawa selalu meletakkan pada bagian belakang apabila membawa keris.

Berbeda dengan Ponorogo, bila membawa keris akan diletakkan pada bagian depan yang masih dipertahankan hingga saat ini

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

banjer