Home

Sabtu, 13 Mei 2023

Tujuan Silat.

Sesuai dengan rumusan dasar falsafah di atas maka tujuan dari silat ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1.            “Mendidik para pesilat yang selalu menggunakan akal sehatnya, berfikir logis efektif dan efisien yang dilandasi oleh iman dan taqwa kepada Allah serta kasih sayang sesama manusia”Untuk mencapai tujuan tersebut pesilat dituntut untuk memiliki sikap diri sebagai berikut:

2.            Selalu memelihara ketaatan kepadaNya, menjalankan segala perintah dan menjauhi semua laranganNya.  Menunaikan ibadah kepada Allah, karena memang untuk itulah manusia diciptakan

3.            Memperbanyak berzikir dan bertasbih untuk mengingat dan mensucikan Allah seperti diperintahkan dalam Al Quran dan hadis Rasulullah.

4.            Mawas diri, tidak lalai dalam mengingat Allah karena mereka menyadari bahwa Allah selalu mengawasinya.

5.            Mendidik dan membina para pesilat yang berbudi mulia, rendah hati, selalu menghormati dan menjaga hubungan dengan manusia lain.

6.            Tidak merasa mulia diri, karena kemuliaan itu hanyalah milik Allah, dan rasa mulia diri membawa kepada kesombngan dan bangga diri serta takabur, sifat yang tidak disukai Allah.

7.            Mampu mengendalikan nafsu, tidak zalim dan tidak mau berbuat jahat karena menyadari bahwa hal itu hanya akan menimpa dirinya sendiri.

8.            Tidak menggunakan kependekarannya, kecuali untuk membela diri demi kebenaran dan keadilan.


Dalam hal ini lebih suka mengambil sikap bijak, pemaaf yang dilandasi rasa kasih sayang dan tidak berbuat zalim. Dalam ajaran silat ini tidak dikenal apa yangdinamakan lawan atau musuh dan berlaku suatu adagium: “Musuah indak dicari, basuo paralu diilakkan “ (Musuh tidak dicari-cari, bertemu perlu dielakkan). Bila diserang tidak dibenarkan membalas langsung.




Seorang pesilat tidak dibenarkan melakukan tindakan-tindakan yang menyakiti orang. Biasanya seseorang yang menyerang orang lain berada dalam keadan marah. Oleh karenanya kalau disakiti akan bertambah-tambah kemarahannya. Akibatnya perkelahian tidak dapat dihindarkan. Maka yang akan terjadi adalah permusuhan bukan persaudaraan. Ini bertentangan dengan falsafah zhahir silat mencari kawan.

Kepada setiap pesilat ditanamkan sikap diri untuk selalu menghormati manusia lain. Sikap diri ini diwujudkan dalam perbuatan. Kalau diserang pada tahapan pertama anggaplah yang menyerang itu ibu atau bapa.

Reaksi yang boleh dilakukan adalah mengelak atau menangkis serangan dengan lemah lembut dalam arti tidak menyakiti sipenyerang. Berilah dia nasehat secara baik-baik. Kalau yang bersangkutan masih menyerang anggap dia guru. Reaksi yang dilakukan sama dengan pada serangan pertama dan 


1 komentar:

banjer