Di share dari catatan Fikar w eda.
Kisah kedatangan rombongan pedagang dari Persia di Blang Seupeung, pusat kerajaan Jeumpa yang saat itu masih menganut agama Hindu Purba.
Meurah Perlak
Salah seorang rombongan adalah putra kerajaan Persia yang ditaklukkan pada masa Khalifatuh Rasyidin, bernama Maharaj Syahriar Salman,keturunan Dinasti Sassanid yang pernah berjaya pada tahun 224-651 M. Syahriar menikah dengan putri istana Jeumpa bernama Mayang Seludang. Karena perkawinan ini Syahriar Salman memilih menetap di Perlak (sekarang Peurelak) salah satu kawasan kerajaan dibawah pimpinan Meurah Perlak
Meurah Perlak yang tidak mempunyai anak, menganggap pasangan ini sebagai “anak”. Ketika meninggal, menyerahkan kerajaan kepada Maharaj Syahriar Salman sebagai anak.
Dari perkawinan tersebut, mereka mendapatkan empat orang putra dan seorang putri. Mereka adalah Syahir Nuwi, Syahir Dauli, Syahir Pauli dan Syahir Tanwi dan seorang putri bernama Tansyir Dewi. Keempat putra tersebut kemudian menjadi raja pada wilayah yang berbeda di Aceh.
Syahir Nuwi menjadi raja di Perlak menggantikan ayahnya (bergelar Meurah Syahir Nuwi), Syahir Dauli menjadi Meurah di negeri Indra Purba (sekarang Aceh Besar). Syahir Pauli menjadi Meurah di negeri Samaindera (sekrang Pidie) dan Syahir Tanwi menjadi Meurah Jeumpa menggantikan kakeknya (kelak mereka dikenal dengan “Kaom Imuem Tuha Peut"-Penguasa yang empat).
Dengan demikian, kawasan sepanjang Selat Malaka di kuasai oleh keturunan Maharaj Syahriar Salman, keturunan sassanid Persia dan Dinasti Jeumpa (sekarang Bireuen).
Sementara Tansyir Dewi menikah dengan Sayid Maulana Ali Al-Muktabar, anggota rombongan pendakwah yang tiba di Perlak (tahun 173H/800M). Dari perkawinan itu menghadirkan seorang putra bernama Sayid Maulana Abdul Aziz-Syah, yang setelah dewasa bergelar Sultan Alaidin Sayid Maulana Abdul Aziz Syah, Sultan pertama kerajaan Islam perlak (bertepatan satu Muharram 225 H).
Sayyid Maulana Ali Al-Muktabar, merupakan putra dari Sayid Muhammad Diba’i anak Imam Jakfar Asshadiq (Imam syiah ke-6) anak dari Imam Muhammad Al Baqir (imam syiah ke-5) anak dari Sayyidina Ali Muhammad Zainal Abidin, satu-satunya putra Sayyidina Husen (cucu Rasullullah SAW) yang merupakan putra dari Sayyidina Ali bin Abu Thalib yang menikah dengan putri Rasullullah, Siti Fatimah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar