Home

Jumat, 26 April 2024

RUMAH ADAT TAMIANG


 


Rumah Adat Etnik Tamiang di Aceh hampir sama dengan rumah tradisional masyarakat melayu. Rumah adat Aceh Tamiang berbentuk panggung bertiang empat segi, banyak tiang rumah induk 9 atau 12 tiang. Berhubungan panjang agak sedikit melengkung ke tengah,  dan bubungan dapur agak terpisah, sedikit lebih rendah dari rumah induk.

 

Tinggi Rumah induk Sekerujoung (sepanjang jangkauan orang dewasa. Atau bertangga tujuh. Manju(teras), serambi muka dapur tingginya separas, lebih rendah 30 cm dari dari rumah induk.  Biasanya rumah di usahakan menghadap kearah barat. Jika rumah berada di pinggir sungai maka rumah menghadap kearah sungai karena ada pamali (tabu) bagi perkauman Tamiang kalau rumahnya melintang sungai.

 

Seperti Rumah adat lainnya Rumah adat Tamiang juga memiliki kekhasan  dalam bentuk ukiran (relief). Pemberian relief ataupun lukisan hanya dibuat pada pe miping (penahan angin) dan papan yang membatasai tinggi antara serambi dengan rumah induk.

 

Jenis ukiran yang di jumpai pada rumah adat Tamiang adalah berbentuk daun-daun kayu, bunga ataupun sejenis akar-akaran yang merambat. Jenis lainnya berupa ukiran simetris yang saling sambung dinamakan "awan berarak"

 

Salah satu kemiripan dengan rumah adat Aceh di rumah adat Tamiang juga memiliki lesung kaki maupun lesung tangan yang terdapat di bawah rumah. Lesung ini di gunakan sebagai alat untuk para dara menumbuk padi. Sedangkan kandang ternak di letakkan jauh di belakang rumah. Seiring perkembangan zaman model rumah Tamiang ini nyaris hilang, akibat dari terjadinya globalisasi. Masuknya budaya luar menyebabkan banyak perubahan dalam bentuk rumah masyarakat Aceh Tamiang. 

terjadinya globalisasi. Masuknya budaya luar menyebabkan banyak perubahan dalam bentuk rumah masyarakat Aceh Tamiang. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

banjer