Home

Selasa, 27 Agustus 2024

sejarah singkat pelintau tamiang

 


Nama PELINTAU TAMIANG di ambil dari bahasa Tamiang asli yaitu; PELIN berarti semua, sedangkan TAU berarti tau atau mengerti. Jadi, PELINTAU memiliki makna atau arti SEMUA TAU, baik fisik maupun spiritual. Pencaksilat seni Pelintau Tamiang di kukuhkan pada 3 September 1953 yang di Pimpin oleh seorang guru yang bernama OK SAID bin UNUS.

 

Dalam gejolak pemerintahan kerajaan Tamiang yang sangat mempratinkan dimana terlalu banyak serangan musuh dari luar dan dalam daerah timbul lah rasa keperihatinan seorang pemuda asli Tamiang yang bernama OK SAID bin UNUS yang lahir pada tahun 1912 untuk mempertahankan Tamiang dari gangguan dalam maupun luar Tamiang.

 

Pada saat OK SAID bin UNUS berumur 15 tahun beliau meninggalkan kampung halamanya untuk mencari ilmu kesaktian. Beliau melakukan pertapaan di gunung Titi tali akar di daerah Hulu Tamiang, kemudian beliau melanjutkan perjalanan nya ke Samosir. Di dalam perjalanan nya beliau terus menuntut Ilmu dari beberapa orang guru, dari situlah beliau mempelajari ilmu Pencaksilat dari satu guru ke guru yang lain  hingga ia sampai ke Samosir. Sesampai beliau ke Samosir beliau melakukan pertapaan kembali di makam Nun begu.

 

Setelah itu beliau melanjutkan perjalanan nya hingga sampai ke Kisaran, di sana beliau berguru kembali keada Tuan Syeh Silo, setelah selesai berguru dengan Tuan Syeh Silo beliau kembali lagi ke kampung halaman nya yaitu pulang lagi ke Tamiang.Sesampainya beliau di Tamiang beliau berguru kembali kepada Tengku Lotan, setelah berguru dari Tengku Lotan beliau mulai menggembangkan ilmu nya dengan membuka gelanggang Pencak silat di beberapa daerah di wilayah Tamiang,  dengan berkat kegigihan nya beliau mengajarkan ilmu bela diri pencak silat, beliau banyak melahirkan murid-murid yang tangguh yaitu di antaranya :

1.     Alm Muhammad Nyak timbang

2.     Alm  Abdul Hamid

3.     Alm Abdul Rahman

4.     Alm Abdul Halim

5.     Alm Abdul Siddik

6.     Alm Yahya

7.     Alm Lebay Yusuf

8.     Alm Hasyim

9.     Alm Muda Kaum

Pada saat itu Pencak Silat Pelintau Tamiang pernah mengadakan pertunjukan Pencaksilat di depan presiden R.I yang pertama Bapak SUKARNOE di Kutaraja Banda Aceh.

Setelah beliau wafat pada tahun 1970 maka Pencak silat Pelintau Tamiang di ambil alih oleh seorang murid beliau yang bernama MUHAMMAD  NYAK TIMBANG, dialah yang meneruskan perguruan Pencak silat Pelintau Tamiang.

Pada masa kepemimpinan Nyak Timbang perguruan pencak silat pelintau Tamiang ini pernah mengikuti:

1.    Festival Pencak silat di Malaysia pada tahun 1976.

2.    Festival Pencak silat di Danau Singkarak (Sumatra Barat) pada Tahun 1988.

3.    Festival Pencak Silat di Mesjid Istiqlal (Jakarta) pada Tahun 1991.

Kemudian setelah Nyak Timbang wafat pada tahun 1996 , maka kepemimpinan  Perguruan Pencak Silat Pelintau Tamiang di pimpin oleh Pak  NOKMAN hingga saat sekarang ini.

Semasa kepemimpinan Pak Nukman bin Karim, Pencaksilat Pelintau Tamiang pernah menyambut pejabat negara , dan sering membawa anggota nya keluar daerah dan keluar provinsi Aceh untuk ;

1.    Menyambut Mentri dalam negeri

2.    Menyambut Mentri Sosial

3.    Menyambut Mentri Olah Raga

4.    Menyambut Mentri Pendidikan

5.    Menyambut Mentri Kesehatan

6.    Menyambut KASAT

7.    Menyambut pengantin (acara resepsi penikahan)

 Silat Pelintau juga selalu keluar daerah yaitu ;

Ø Banda Aceh

Ø Sabang

Ø Lhokseumawe

Ø Padang

Ø Medan

Ø Siak Pekan Baru

Ø Palembang

Ø Taman Ismail Marjuki (Jakarta )

Ø Mesjid istiqlal ( Jakarta )

Ø Keraton ( Djokjakarta )

Ø T.M.I Anjungan Rumah Adat  Aceh (Jakarta )

Ø Depok ( Jakarta )

Ø Cilegon ( Banten )

         Perguruan seni silat Pelintau Tamiang menguasai beberapa permainan, yaitu mulai dengan tanggan kosong, bermain tongkat atau toya hingga mengunakan senjata tajam.

 

         Adapun permainan Pencaksilat Pelintau Tamiang sampai saat sekarang ini adalah :

·      Pembukaan Song-song

·      Pembukaan Bulat

·      Bermain Rencah Tebang batang pisang

·      Bermain jurus Tunggal

·      Bermain Tangan kosong

·      Bermain pisau satu

·      Bermain pisau dua

·      Bermain toya atau Tongkat

·      Bermain pedang Laga

·      Bermain 1 lawan 3 atau 1 lawan 4

          Dan Pencaksilat Pelintau Tamiang juga dapat mempersembah kan sebuah tarian yaitu tari piring yang biasa nya di lakukan oleh pemain putri yang berjumlah 4 sampai 8 orang untuk di tarikan pada saat malam berinai dengan properti cicin yang terbuat dari timah serta 2 buah piring kecil per orang.

 

Adapun di setiap penampilan nya Pencaksilat Pelintau Tamiang mengunakan seragam yang terdiri dari :

Ø Memakai baju dan celana berwarna  hitam untuk Putra maupun  Putri

Ø Memakai tengkuluk berwarna biru ke hijau-hijauan bagi pemain silat Putra, serta memakai jilbab berwarna biru bagi pemain Putri

Ø Memakai selempang berwarna merah bagi pemain Putra maupun Putri

Ø Serta memakai samping  kuning  Putra maupun Putri.

Sedangkan untuk alat musik pengiring silat terdiri dari ;

·      Gendang

·      Biola

·      Gong


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

banjer