Home

Minggu, 04 Mei 2025

Tarian Tamiang ( Elang Lekak )



                         LANG NGELEKAK (Tarian) Tari ini terdapat di Kuala Simpang, bersasl dari suku Tamiang, Kabupaten Aceh Tamiang. Tarian ini diangkat dari cerita rakyat Tamiang "Putri Pucuk Gelumpang", yang mengisahkan kehidupan seorang Raja yang bernasib kurang beruntung. Tukang tenung meramalkan bahwa apabila Raja beranak perempuan, kerajaan akan hancur. Karena itu, waktu sang Raja keluar kerajaan ia berpesan kepada permaisuri bahwa apabila anaknya kelak lahir seorang perempuan, anak tersebut harus dibunuh. Takdir Tuhan permaisuri bersalin, lahir seorang anak perempuan. 

                        Bertarunglah dalam hati si permaisuri rasa kasih saying kepada buah hatinya dan perintah Raja yang memerintahkan si bayi harus dibunuh. Permaisuri tidak sampai hati membunuh anaknya sendiri, karena itu si putripun ditempatkan di pucuk selatan pohon Gelumpang. 

                        Saat sang Raja pulang, permaisuri mengabarkan bahwa putrinya telah dibunuh. Akan tetapi dari hari kehari sang Raja melihat adanya tanda-tanda yang mencurigakan. Burung Elang melayang- layang di angkasa dan hinggap di atas pohon Gelumpang. Raja mengamati pohon tersebut dan terlihatlah oleh Raja si bayi ada di atasnya. Putripun di panah dan jatuh ke tanah. Akhirnya Raja menyesali diri, sebab dari bayangan dari wajah si bayi tergambar keberuntungan, bukan seperti yang diramalkan si tukang tenung. 


                Susunan tarinya sebagai berikut: 
                1. Minta Tabi (nuapi) yaitu salam hormat penari kepada penonton sebelum gerak tari dimulai. 
                2. Ngerding Anak merupakan gerak menina-bobokan anak dengan penuh kasih saying dipangkuan untuk kemudian diantar kepucuk pohon Gelumpang 

                3. Elang Ngelekak yaitu gerak tari yang menyerupai gerak burung elang. 
                4. Gerak kemarahan Raja dan gerak memanah.
                 5. Ratap bertuan indung, suatu gerak sedih meratapi kematian anak. 

            Penari terdiri dari pria dan wanita, berjumlah 10 orang, dengan fungsi masing-masing: seorang Raja, seorang permaisuri, seorang putrid dan 7 orang sebagai dayang-dayang pengasuh. 

Pakaian penari terdiri dari: Wanita baju kurung, celana panjang, kain sarung dan hiasan kepala bermotif bulu bersusun. 
Pria : tengkuluk, baju kecak musang, celana panjang (celana buluh), kain sarung (ija samping).


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tarian Tamiang ( Pelintau )

                    PELINTAU (Tarian) Sudah menjadi keharusan bahwa bagi setiap manusia harus menjaga diri dari segala bentuk gangguan, anca...