Kamis, 20 Oktober 2022
Jumat, 30 September 2022
SONG SONG TELANGKE DANANG
Seni
beladiri pencak silat tradisional pelintau tamiang memiliki sebuah bentuk gerak
yang di namakan SONG SONG TELANGKE DANANG yang merupakan kombinasi gerak dasar
silat pelintau, dalam bentuk gerakan yang di mainkan secara secara individu
maupun kelompok, yang terdiri dari 4 tahapan yang akan di lakukan
1.
Salam pembuka
Merupakan bentuk gerakan yang
di mulai dari berdiri tegak, kemudian turun berlutut dengan kaki kanan di
depan,memberikan penghormayan dengan dua tangan menyembah lalu memberikan salam
penghormatan.
2.
Sikap bersila
Bentuk gerakan yang di mulai
dengan duduk bersila kakikanan di depan kedua telapak tangan di tertutup di
atas lutut,kemudian masuk gerakan berikut nya untuk melatih konsentrasi dengan cera
membuka tutup telapak tangan yang di mulai dari awalan tangan kanan tertutup
dan tangan kiri terbuka, yang dilakukan sebanyak 33x kurang atau lebih
Kemudian ditambah gerakan
perusan dengan di awali oleh sikap pasang tangan kanan di depan, lalu tangan
kiri masuk kr bawah ketiak kanan lalu di sentak kan kemukak kemudian bergantian
tangan kanan masuk ke bawak ketiak tangan kiri lalu sentak ke mukak secara
bergantian sebanyak 33x kurang atau lebih.
3.
Song song
Dimulai dengan sikap kuda kuda
kiri tangan kana di atas paha tangan kiri sikappasang ke depan,kuda kuda
kanan,dan kuda kuda kiri lagi kemudian, sempok atas depan, Putar Sempok atas belakang, Langkah kuda2 depan, Gelek , Tarek
sempok bawah depan, Putar sempok bawah belakang, Langkah kuda2 depan, Gelek, Berdiri
tegak.
4.
Jurus
Gerakan pertama langkah kuda kuda kanan
depan serangan siku tajam dari samping kanan dengan Siku lulu pukul bandulan
lurus, kedua langkah kuda kuda kiri depan yangkap patah kiri depan, ketiga Sempok putar
tahan serangan dengan kedua belah telapak tangan dengan telapak tangan kanan di
depan, empat Tepuk paha maju selangkah tanggan di luruskan ke depan genggam di
samping pinggang,lima maju selangkah kuda kuda kanan Pukulan tangan kanan kiri
, tahan, perus kunci,enamTangkap tarek kaki kanan ke belakang, tujuh Bawa
gengaman sentak ke depan, delapan Buka
elang, Sembilan Pukul paha buka tutup ( khero ),sepuluh Pukul balik depan (
kunto ) , sebelas Buka ( tangkis luar ), dua belas Tangan atas Tutup.
Sabtu, 24 September 2022
Sejarah Silat Tamiang
Pencak
silat sudah ada sejak lama, lebih tua dari pada sejarah
Negara Kesatuan Republik Indonesia itu sendiri.
Silat yang berkembang
pada kerajaan-
kerajaan di Nusantara, digunakan untuk
memberi teknik beladiri berperang kepada
prajurit. Prajurit-prajurit
disetiap kerajaan
sudah dibekali dengan
keterampilan dan
teknik-teknik pembelaan diri sesuai
dengan teknik silat yang
berkembang di
masing- masing
daerah Nusantara, termasuk
daerah Aceh Tamiang. Di Aceh
Tamiang silat sudah ada sejak jaman
penjajahan Belanda,
akan
tetapi masyarakat masih berlatih secara sembunyi-sembunyi di hutan rimba agar
tidak diketahui oleh prajurit Belanda.
Mereka berlatih secara sembunyi- sembunyi
pada malam hari dengan menggunakan obor Pada mulanya gerak-gerak beladiri ini
merupakan pengalaman-pengalaman mereka
ketika mereka mempertahankan diri dari serangan binatang
buas, penjajah dan suku-suku lain. Akibat terlampau sering mereka diserang,
maka timbul beberapa itikad baik
dari pemuda suku Tamiang untuk mendapatkan ilmu yang mereka
hubungkan dengan ilmu kebatinan. Hal ini sesuai dengan
kegemaran para pemuda Tamiang pada jaman dahulu
yaitu pergi bersemedi ke tempat-tempat yang suci.
Silat Tamiang sedikit banyaknya dipengaruhi
oleh budaya dan agama luar seperti
budaya hindu, budha
dan Islam
Silat
yang berkembang di Kerajaan Tamiang
ketika itu merupakan kemampuan beladiri yang dipelajari oleh
prajurit-prajurit kerajaan untuk berperang melawan musuh demi menjaga keutuhan
kerajaan. Setelah Negara Indonesia merdeka pada tahun 1945, pemerintahan
tidak lagi berada
di kerajaan Tamiang, akan tetapi sudah berpindah pada
pemerintahan pusat di Batavia (Jakarta). Hal ini menyebabkan kesenian yang pada
awalnya berkembang di kerajaan, lama kelamaan berkembang juga dimasyarakat luas
yang ditandai dengan berdirinya Perguruan Silat Pelintau oleh Maha guru OK.
Said di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang.
OK. Said adalah seniman
biasa yang peduli terhadap kebudayaan suku Tamiang
sehingga beliau mengembangkan kesenian yang ada di kerajaan
ke masyarakat termasuk kesenian Silat Song- song. Pada awalnya sebelum
Indonesia merdeka OK. Said hanyalah seorang pemuda biasa
yang gemar pergi bersemedi ke
tempat-tempat yang dianggap suci.
Sepulang dari bersemedi, beliau menemukan ilmu kebatinan dan menerapkannya pada
gerak-gerak silat dan beliau
mulai berlatih serta mengajarkan kepada pemuda-pemuda Tamiang untuk belajar
silat agar dapat membela diri dari serangan
musuh atau binatang buas. OK. Said mendirikan Perguruan Silat Pelintau
pada tahun 1953.
Kata Pelintau berasal dari bahasa Tamiang
yang artinya, Pelin berarti semua dan Tau berarti tahu, jadi Pelintau berarti
semua tahu. Perguruan Silat Pelintau didirikan sebagai bagian dari kesenian
beladiri yang sudah diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi.
Perguruan Silat Pelintau di kenal, dikagumi dan dihormati sebagai gerak
beladiri milik suku Tamiang. Karena geraknya yang indah dan mudah dipelajari
maka silat Tamiang juga
berfungsi sebagai silat penyambutan dan hiburan.
SILAT SONG-SONG PADA UPACARA PERKAWINAN
Pada
masyarakat
Aceh Tamiang silat
digunakan sebagai
bagian dari
kesenian dalam acara penyambutan, baik sebagai penyambutan tamu penting ataupun sebagai penyambutan pengantin
pada
upacara perkawinan. Silat tersebut dinamakan Silat Song-song.
Silat Song-song berasal dari bahasa
Aceh Tamiang
yang berarti
menyongsong, yaitu menyambut kedatangan tamu ataupun menyambut pengantin pria yang datang ke rumah pengantin wanita.
Silat
Song-song ini sudah berkembang sejak jaman Kerajaan
Tamiang, awalnya Silat ini hanya digunakan dikalangan kerajaan
Tamiang saja. Tradisi penyambutan pengantin yang menyertakan Silat Song-song sebagai salah satu tahapan
acara adat perkawinan
suku Aceh Tamiang, atau sebagai tari pembuka pada penyambutan
tamu penting membuat Silat Song-song menjadi bagian yang sangat
diperhatikan.
Silat Song-song sudah berkembang
sejak jaman Kerajaan Tamiang. Awalnya Silat Song- song ini hanya digunakan
dikalangan kerajaan Tamiang saja
akan tetapi OK. Said bin Yunus memperkenalkan silat
tersebut ke masyarakat. Kemudian OK. Said mendirikan perguruan silat di Aceh Tamiang
yang disebut Perguruan Silat Pelintau
Tradisi penyambutan pengantin yang
menyertakan Silat Song-song
sebagai salah satu tahapan acara adat perkawinan suku Aceh Tamiang,
membuat Silat Song- song menjadi bagian yang sangat diperhatikan. Silat
Song-song menjadi acara pokok
atau pembuka dalam suatu kegiatan pada masyarakat Aceh Tamiang.
Silat Song-song lebih menonjolkan
seni beladiri yang ditujukan untuk penyambutan pengantin. Dasar gerak Silat
Song-song tetap berpijak pada permainan silat yang sesungguhnya.
Kamis, 22 September 2022
SONG-SONG BAGIAN PENTING DARI SILAT PELINTAU
1. makna dan fungsi
Silat Song Song Merupakan silat penyambutan pengantin maupun penyambutan
tamu-tamu agung.
Di dalam penyambutan pengantin, Silat Song-song adalah bagian
dari tahapan kedua upacara perkawinan masyarakat Aceh Tamiang.
(1) pertukaran Tepak sirih antara
kedua keluarga pengantin,
(2) Silat Song- song
(3) Tari penyambutan pengantin yang berupa tari Sekapur Sirih,
(4) Berbalas pantun antara kedua pihak keluarga pengantin bersamaan
dengan penaburan beras padi,
(5) palang pintu..
2. sejarah
Pada awalnya Silat Song-song hanya dipertunjukkan dikalangan
kerajaan Tamiang saja untuk penyambutan tamu- tamu raja. Dahulunya, di Aceh
Tamiang masih menggunakan sistem kasta yaitu masyarakat tidak diperbolehkan
belajar serta mengetahui tentang kesenian- kesenian yang berkembang di
lingkungan kerajaan Tamiang termasuk Silat Song- song.
Awal terciptanya Silat
Song-song ini tidak teridentifikasi siapa penciptanya dan pada tahun
berapa diciptakan. Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945 tidak ada lagi
sistem kasta, kekuasaan sepenuhnya berada di pemerintahan pusat sehingga masyarakat
Tamiang boleh mempelajari kesenian yang
berkembang di kerajaan termasuk kesenian Silat Song- song.
OK. Said bukan keturunan raja, tetapi tinggal di dekat
kerajaan yang perduli kesenin Tamiang. Beliau mulai memperkenalkan Silat
Song-song dan mengembangkan kesenian tersebut ke masyarakat agar tidak punah.
Kemudian beliau mendirikan Perguruan Silat Pelintau sebagai wadah agar pemuda- pemuda berlatih silat. Sejak saat itu pula, OK. Said mengembangkan fungsi Silat Song-song sebagai silat penyambutan pengantin dan tamu tamu besar.
Setelah OK. Said wafat
pada tahun1970, Perguruan Silat Pelintau
diteruskan oleh muridnya yang bernama Nyak Timbang (1970-1996). Pada masa
kepemimpinan Nyak Timbang terjadi perubahan yakni, silat Song-song yang
pada mulanya dilakukan
oleh laki- laki saja, pada masa
Nyak Timbang sudah diperbolehkan dilakuan oleh perempuan. Alasan perubahan
tersebut adalah, perempuan juga harus
belajar silat demi keselamatan dirinya dari segala bahaya yang mengganggunya.
Perubahan ini diteruskan sampai sekarang
setelah Nyak Timbang wafat pada tahun 1996.
Di masa pengurusan bapak Nukman, “Tidak ada terjadi perubahan-perubahan yang mendasar tentang gerak, pakaian, dan properti. Semuanya masih dalam pengajaran dari guru sebelumnya yaitu Nyak Timbang”.
3. Jenis Ragam gerak
Silat Song-song
merupakan satu paket
gerak silat yang terdiri dari
dua ragam gerak silat yaitu :
(1) menyambut pengantin
dengan pesilat berbaris
menggunakan pola simetris
membentuk dua garis memanjang ke
belakang sebagai simbol
membuka jalan untuk rombongan.
(2) Rencah Tebang batang pisang
Rencah Tebang batang pisang yaitu menebas batang pisang dengan menggunakan senjata tajam berupa pedang panjang yang disebut pedang rencah yang di mainkan Dua pesilat bertarung lalu menebas batang pisang yang berjumlah ganjil.
Rencah tebang memiliki makna
simbolik yaitu membuang halangan dan rintangan sebagai pengganggu jalannya kehidupan baru bagi rumah tangga kedua
pengantin. Batang pisang yang akan ditebang harus berjumlah ganjil.
Dalam bahasa Tamiang, Rencah berarti menebang batang kayu yang masih kecil- kecil dengan jumlah yang banyak sedangkan Tebang berarti memotong kayu yang besar dan membutuhkan berkali-kali menebasnya.
Dalam melakukan hal ini, masyarakat Aceh Tamiang
menggunakan batang pisang sebagai simbol membuang halangan dan rintangan menuju rumah pengantin wanita sehingga tidak ada
lagi hal- hal yang
melintang selama perjalanan.
Rencah Tebang merupakan silat laga yang dilakukan oleh dua orang pesilat yang beradu kekuatan. Kedua pesilat tersebut melakukan gerak improvisasi sehingga tidak membentuk pola yang baku. akan tetapi gerak yang digunakan merupakan hasil eksplorasi dari gerak dasar silat Pelintau Tamiang.
Ketika beradu, kedua pesilat menggunakan senjata tajam sejenis pedang panjang yang sering disebut pedang tajam sehingga batang pisang yang akan ditebang akan runtuh sekali tebas.
Batang
pisang tersebut harus ada kaitannya dengan Ketuhanan. berjumlah ganjil
karena erat kaitannya pada religius karena masyarakat
Aceh Tamiang mayoritas beragama Islam sehingga
-
Macam-macam sikap pasang dalam pencak silat Sikap Pasang Satu yakni sikap dengan kuda-kuda tengah belakang, dengan berat badan di tenga...
-
SENI PENCAK SILAT PELINTAU TAMIANG Perguruan Seni Pencak Silat Pelintau Tamiang merupakan seni pencak silat tradisional peninggalan d...
-
Aceh telah mewariskan pusaka khazanah berharga berupa naskah-naskah tulisan tangan (manuscripts) sejak beberapa abad yang lalu, negeri Ser...
-
Siapa sih yang tidak pernah mendengar tentang pencak silat? Ya, salah satu kesenian bela diri asli Kepulauan Melayu ini secara luas dikenal ...